Tantangan dengan Sora

Tantangan dengan Sora

Realitas Saat Ini dan Masa Depan Produksi Film yang Didukung AI

Peluncuran model pembuat video OpenAI, Sora, menandai awal era baru dalam produksi film. Film pendek “Air Head” oleh Shy Kids menjadi contoh yang mengesankan dari potensi besar Sora. Pada saat yang sama, pengalaman produksi menunjukkan bahwa meskipun AI saat ini memainkan peran yang semakin penting dalam industri, perbaikan dan penyesuaian teknologi yang berkelanjutan sangat penting untuk mencapai integrasi penuh dalam produksi film.

Saat ini, penggunaan Sora memerlukan keterlibatan manusia yang intensif. Untuk “Air Head”, tim harus bekerja hampir dua minggu untuk menciptakan produk akhir yang koheren. AI menghasilkan banyak klip, namun hanya sebagian kecil yang dapat digunakan. Patrick Cederberg dari Shy Kids melaporkan bahwa dari ratusan generasi AI, hanya 0,33% dari materi yang digunakan dalam pemotongan akhir. Untuk memastikan narasi yang konsisten dan menarik, teknik pasca-produksi konvensional seperti koreksi warna dan efek visual harus diterapkan.

Tantangan-tantangan ini menunjukkan bahwa alat yang didukung AI saat ini masih belum sepenuhnya dapat menggantikan kreativitas dan pengetahuan teknis manusia. Namun, penting untuk diakui bahwa ini bisa berubah dengan kemajuan teknologi. Kemajuan dalam penelitian dan pengembangan AI menjanjikan peningkatan kemampuan alat seperti Sora, sehingga AI akan mampu mengambil alih lebih banyak tugas kreatif dan teknis.

Di masa depan, batas antara kreativitas manusia dan buatan akan semakin kabur. Ini tidak hanya akan membantu pembuat film untuk mewujudkan visi mereka dengan lebih efisien, tetapi juga membuka bentuk ekspresi artistik yang baru. Meskipun saat ini kita masih sangat bergantung pada intervensi manusia, kita sudah mengalami masa kini di mana AI, seperti Sora, memainkan peran yang semakin penting dalam desain kreatif.

Di Balik Layar “Air Head”

Patrick, salah satu sutradara di Shy Kids yang terlibat langsung dalam pengembangan film pendek “Air Head”, mengalami tantangan dan peluang yang ditawarkan Sora secara langsung. “Sora bukanlah trik sulap yang sederhana,” tegas Patrick. “Ini memerlukan banyak kerja, waktu, dan tangan manusia untuk mengubah apa yang diberikan Sora menjadi sesuatu yang konsisten dan menarik.” Meskipun hasil Sora kadang acak dan menantang, ia melihat potensi besar dalam teknologi ini, terutama untuk tim film indie dengan proyek anggaran rendah. Patrick menambahkan: “Eksperimen dengan Sora telah membantu kami melihat optimisme dalam teknologi yang bisa dianggap dingin dan tidak pribadi. Kami membawa intuisi manusia dan storytelling kreatif untuk menciptakan sesuatu yang berdampak.” Ini mencerminkan keyakinan bahwa pembuatan film pada akhirnya adalah tentang perspektif dan sudut pandang unik yang dibawa oleh setiap orang, yang menjadi inti dari proses kreatif.


Posted

in

by

Tags: